Bingung juga.....di kantor ada 3 orang yang punya hubungan keluarga, aq, masku dan calon suamiku, padahal kantor ini bukan bisnis keluarga, masuknya pun lewat jalur yang berbeda.
Aku bergabung di kantor ini lewat jalur semiformal, maksudnya tetep pake acara masukkan lamaran, interview, psikotes tapi itu mungkin hanya sekedar formalitas karena salah satu manager adalah teman keluarga. Di sini aku kenal dengan seorang manager yang akhirnya jadi calon suamiku, setelah dua tahun bergabung, akhirnya masku masuk dan menduduki jabatan manager HRD.
Memang sih, tidak ada aturan tertulis yang melarang suami istri satu kantor di lembaga ini tapi tetap saja ada perasaan yang gimana..... gitu ??? Ada sedikit beban disini, karena akan jadi sorotan dikantor. Harus lebih hati-hati menjaga sikap dan setiap tindakan di lingkungan kerja. Sebenarnya dari dulu aq juga hati-hati karena aq tau yang membuat aq bisa kerja di sini karena salah satu manager adalah teman keluarga. Tapi setelah kenal dan menjalin hubungan dengan calon suamiku, level "hati-hatiku" lebih aq tingkatkan lagi. Tapi sekarang, level "hati-hati" berubah menjadi "alert".
Aku pernah ngobrolin soal ini sama calon suamiku dan mbakq, kata mufakat sudah diambil, untuk sementara, jalani dulu apa yang ada tapi sambil jalan akan lebih baik kalau salah satu mengundurkan diri. Untuk meminimalisir perasaan, suasana yang mungkin timbul dari kondisi yang ada di dalam lingkungan kantor.
Walahualam ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar