Mumpung masih baru dan masih inget, aku sengaja buat postingan ini.
Pertama kali lihat, pas lagi antar surat lamaran kerja. Tidak berapa lama begitu sampai rumah, aku di telpon untuk interview.
Hari pertama masuk kerja, tidak ada yang terlalu istimewa kecuali dia adalah orang pertama yang ngajak aku kenalan. Malam harinya, aku dikagetkan ketika tidur berbuah mimpi tentang dia. Saat itu kita berdua sedang duduk di atas sebuah batu diatas bukit dan tangannya sedang mengelus kepalaku. It was a weird dream.....Tiga kali aku ngalamin mimpi seperti itu. Padahal saat itu kita tidak terlalu dekat, ngobrol aja termasuk jarang. Sekilas aku lihat orangnya baik. Tapi agak ketus kalo ngomong sama cewek meskipun dia tidak merasa.
Kita mulai dekat ketika di ikutkan pelatihan asesor kompetensi, kita jadi peserta sekaligus panitia. Bisa dibayangkan betapa sibuknya dan akhirnya kemana-mana selalu barengan. Tapi setelah itu everything back to normal.
Suatu malam, ketika aq sudah terlelap, aku dikagetkan HPq bunyi ada sms masuk, aku baca siapa pengirimnya, ....awawaw. Ketika aku baca, sepertinya salah kirim tapi aku coba balas. Eh...ternyata dia kaget juga koq bisa nyasar, padahal dia yakin kirimnya bener. Setelah itu segala sesuatunya sedikit berbeda, kita jadi sering sms-an, curi - curi pandang ketika dikantor, saling goda, tidak jelas siapa yang mendahului tapi yang pasti kita merasa klik. Sampai suatu saat ketika aku pengen nginep dirumah teman di pandaan, dia pengen nganter terus cabut ke tretes ke rumah saudaranya. Seneng rasanya diajak klinong2 tapi rasa seneng itu tidak bertahan lama karena saat mampir ke rumahnya dan dikenalkan ke ibu dan adiknya, ternyata ibunya membaca perasaan yang ada dihati anaknya dan beliau tidak setuju dengan hubungan kita. Kira-kira dua atau tiga bulan kita berdua layaknya dua orang yang tidak saling kenal. Sampai HPnya dikasihkan ke adiknya hanya supaya kita tidak bisa ngobrol lagi. Sesak rasanya, aku harus mangalami kejadian seperti ini lagi. Hari-hariku berlalu begitu membosankan, pengen rasanya keluar dari tempat itu dan tidak mau kenal lagi dengan dia.
Saat hatiku sudah siap untuk melepas perasaan ini, sahabat kita berdua ngajak aku untuk main ke rumahnya. Tidak ada kesan, aku anggap hanya sekedar main ke rumah teman. Begitu sampai rumahnya, aku shock saat melihat sorot matanya yang begitu berbinar-binar, belum pernah aku melihat hal seperti itu. Yang ada dalam benakku hanyalah, Oh...God, he's lying with his own feeling. Deep down inside i believed, that he still had a feeling for me. AKhirnya ..... setelah hari itu, kita backstreet-an.
I always learn from the experience, in this relationship, communication is the most important thing. So, meskipun ketemu tiap hari dikantor tapi sebelum tidur kita selalu ngobrol by phone. And it happened for almost 1,5 years. Sampai akhirnya kita menikah.....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar